Saturday, May 26, 2012

Semua Kader PD Wajib Penuhi Panggilan KPK Soal Uang ke Kongres

Jakarta Ketua Departemen Kominfo Partai Demokrat (PD) Andi Nurpati menegaskan semua elite PD wajib memenuhi panggilan KPK terkait dugaan uang negara melalui proyek Hambalang masuk ke Kongres PD. Tak terkecuali Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum.

"PD sangat jelas d tegas, wajib hormati proses hukum. Kehadiran Andi Mallarangeng sebagai Menpora memberi keterangan sebagai saksi merupakan salah satu wujud PD menghormati proses hukum di KPK dan kader-kader lain dipanggil KPK juga wajib hadir memberi keterangan," kata Nurpati.

Hal ini disampaikan Nurpati kepada detikcom, Minggu (27/5/2012).

Menurut Nurpati, perintah Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat tegas dan jelas. Bahwa semua kader PD harus pro terhadap pemberantasan korupsi.

"Bahkan SBY memerintahkan menteri yang dipanggil agar hadiri panggilan KPK," katanya.

Meski masih berada di level penyelidikan, penelusuran kasus Hambalang mulai dikembangkan secara luas. KPK telah memanggil petinggi DPC Partai Demokrat untuk menelusuri kongres partai itu di Bandung pada 2010.

Pemanggilan kader partai terkait kasus pada proyek pemerintah tentu menarik perhatian. Pada Jumat (25/5/2012), KPK memanggil Diana Maringka mantan Ketua DPC Minahasa Tenggara dan Ismiati Saidi Ketua DPC Demokrat Boalemo Gorontalo. Dua nama itu tidak memiliki kaitan langsung dengan pembangunan proyek sport center di Hambalang, Bogor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyelidik memang tengah mengkonfirmasi temuan mereka mengenai adanya dugaan aliran uang fee proyek Hambalang di Kongres Demokrat. Jika bukti tersebut nantinya cukup kuat, maka para penerima uang panas di kongres tersebut bisa dikenakan pasal pencucian uang, ketika kasus itu sudah naik ke level penyidikan.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan Diana dan Ismiati memang diperlukan keterangannya oleh penyelidik. "Jadi siapa saja yang kita butuhkan keterangannya terkait kasus Hambalang, kita akan panggil untuk diperiksa dan didengar keterangannya," ujar Abraham kepada detikcom, Jumat (25/5) malam.

No comments:

Post a Comment