Medan (ANTARA news) - Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan pemeriksaan kasus obligor atau pengutang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang tengah dijalankan masih tahap awal dan belum dapat menentukan tersangka.

"Jadi, siapa pun yang dipanggil masih disebut pemberi keterangan," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto di Medan, Rabu, menjawab pertanyaan tentang pemeriksaan terhadap mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Rini Mariani Soemarno.

"Pemeriksaannya masih dalam tahap penyelidikan," katanya usai menyampaikan materi tentang pencegahan suap dan uang pelicin kepada peserta pertemuan kerja sama ekonomo Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Coorporation/APEC).

Menurut Bambang pemeriksaan kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dilakukan karena KPK menemukan bukti baru melalui bagian pengaduan masyarakat.

Setelah pemerikasaannya sempat terhenti beberapa waktu, KPK kembali melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dengan memanggil pihak-pihak yang dianggap mengetahui tentang penyaluran dan pembayaran BLBI.

Disebabkan masih dalam tahap awal, pihaknya belum dapat menyebutkan pihak-pihak yang dianggap bersalah atau materi pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang dimintai keterangan.

"Jangan `over asumsi` dulu dengan melibatkan kemana-mana. KPK tidak mau menzalimi orang lain," katanya.

Meski mengakui telah memeriksa mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Rini Mariani Soemarno, tentapi Bambang Widjajanto belum bersedia menyebutkan pihak lain yang akan dimintai keterangan.

Sebelumnya, KPK memintai keterangan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Rini Mariani Soemarno Soewandi pada Selasa (25/6), dan yang bersangkutan tiba di KPK pada pukul 09.55 WIB.

Dalam kasus ini, KPK telah meminta keterangan sejumlah pihak, seperti mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi, mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) I Putu Gede Ary Suta, mantan Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-jakti, mantan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Menteri Keuangan Bambang Subiyanto, mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie.