Thursday, November 7, 2013

Anas Pernah Minta Nazaruddin Tak Kejar Proyek Hambalang



JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah meminta mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mundur dari proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang. Hal itu disampaikan Anas ketika bertemu Nazaruddin dan Direktur PT Dutasari Citralaras, Mahfud Suroso.  

"Mahfud melakukan pertemuan dengan Anas dan Nazaruddin. Saat itu Anas menyampaikan kepada Nazaruddin agar mundur dan tidak mengambil proyek konstruksi pembangunan P3SON," kata Jaksa Kadek Wiradana saat membacakan dakwaan tersangka Hambalang, Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Permintaan Anas itu bermula ketika Staf Pemasaran Grup Permai Mindo Rosalina Manulang meminta PT Adhi Karya mundur dari proyek Hambalang. Mindo dan Nazaruddin ingin mengerjakannya dengan membawa PT Duta Graha Indah dan mengatakan sudah keluar banyak uang untuk proyek Hambalang. Permintaan itu disampaikan langsung kepada Manajer Pemasaran PT Adhi Karya Arief Taufiqurrahman ketika bertemu di Hotel Darmawangsa, Jakarta, pada Agustus 2010.

"Arief melaporkan hal tersebut ke Teuku Bagus. Karena masalah ini, Teuku Bagus meminta tolong Mahfud Suroso karena Mindo masih mengganggu," kata jaksa.

Mahfud kemudian meminta bantuan Anas dan bertemu saat acara buka puasa di rumah Anas. Saat itulah Anas meminta Nazaruddin mundur dari proyek.

Setelah pertemuan itu, Mahfud menyampaikan kepada Teuku Bagus bahwa masalah tersebut telah selesai saat acara buka puasa di rumah Anas. Dalam kasus ini Mahfud juga ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, Anas menjadi tersangka karena diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang.

No comments:

Post a Comment