Friday, November 15, 2013

Berkalungkan Poster, "Bunda Putri" Sambangi KPK



JAKARTA, KOMPAS.com
 — Seorang wanita yang mengaku sebagai Bunda Putri kembali menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (15/11/2013). Wanita yang bernama asli Syafnina Wati ini menuntut agar KPK mengusut pembangunan kembali gedung baru Sentral Pasar Raya Padang yang menggunakan anggaran Pemkot Padang tahun 2009.

"Tentang pembangunan Gedung SPR (Sentra Pasar Raya) yang dimufakatkan oleh wali kota Padang. Tanah tersebut bunyinya fasilitas umum, terminal, yang sudah dipindahtangankan kepada PT Cahaya Semaraya seluas 29.338 meter persegi," kata Syahnina di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Kedatangan perempuan berkerudung ini mengundang perhatian para pewarta. Syahnina dan seorang wanita lainnya tampak membawa poster bertuliskan "Bunda Putri Datang ke KPK" yang dikalungkan di lehernya.

"Saya biasa dipanggil Bundo Putri," kata Syahnina.

Kendati mengaku sebagai Bunda Putri, Syahnina menegaskan bahwa dia bukanlah Bunda Putri yang disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi. Syahnina mengaku tidak mengenal mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, yang menjadi terdakwa dalam kasus tersebut. Dia juga mengaku tidak kenal dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Yang saya kenal itu SBY, Si Buyung, anak saya," ucap Syahnina kemudian disambut tawa para pewarta.

Sekilas, penampilan Syahnina tidak mirip dengan Bunda Putri yang fotonya dengan para pejabat beredar melalui media beberapa waktu lalu. Hanya, poster yang dikalungkan di lehernya cukup menunjukkan bahwa dia dan temannya tengah berperan sebagai Bunda Putri. Syahnina dan seorang wanita lainnya mendatangi Gedung KPK dengan didampingi dua pria. Mereka kompak mengenakan pakaian putih. Kepada wartawan, mereka mengaku sebagai perwakilan Ikatan Pedagang Pasar Raya Kota Padang.

"Kami menagih janji KPK agar kasus Wali Kota Padang Fauzi Bahar segera dituntaskan dengan mengaudit anggaran pembangunan Sentral Pasar Raya dan memeriksa Wali Kota Padang Fauzi Bahar yang diduga di belakang layar," kata Syahnina seperti yang tertulis dalam selebaran yang dia bagikan di Gedung KPK.

Kedatangan wanita yang mengaku sebagai Bunda Putri ke Gedung KPK bukan kali ini saja. Akhir Oktober 2013, KPK kedatangan seorang wanita berkerudung yang juga mengaku sebagai Bunda Putri. Wanita itu bernama asli Raden Ayu Yenny Meliyana. Sama halnya dengan Syahnina, Yenny mengatakan bahwa dia bukanlah Bunda Putri yang disebut-sebut dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi. Namun, Yenny mengaku kenal dengan sejumlah pejabat sama halnya dengan Bunda Putri.

No comments:

Post a Comment