Monday, October 14, 2013

Akbar: Penangkapan Kader Golkar Pengaruhi Citra Partai


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, penangkapan kader Partai Golkar dan penetapan yang bersangkutan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memengaruhi citra partainya. Oleh karena itu, dia meminta kader partai membuktikan Partai Golkar bersih dari korupsi agar elektabilitas Golkar tidak anjlok.

"Kalau melihat dari segi citra, tentu akan ada dampak. Citra, sebagaimana sekarang ini kan opini publik sangat kuat. Pendapat publik sangat kuat," ujar Akbar di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).

Hanya, lanjutnya, pemberitaan dan citra yang tidak baik atas partainya tidak serta-merta berpengaruh terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu. Meski demikian, kestabilan keterpilihan Partai Golkar harus dijamin dan dijaga oleh kader partai.

Oleh karena itu, dia meminta Golkar menunjukkan bahwa partai berlambang pohon beringin itu bersih dari korupsi. Dia mengatakan, partai bertugas membuktikan bahwa kader partai yang terjerat kasus korupsi bertindak berdasarkan inisiatif perorangan dan bukan untuk partai.

"Apa itu berdampak pada elektabilitas partai, kita juga belum tentu mengatakan itu berdampak. Sejauh Golkar memperlihatkan persiapan (pemilu) yang sungguh-sungguh, kemudian juga sikap yang bersih dan jelas terhadap ada indikasi tindak pidana korupsi, sikap yang tegas, saya pikir publik akan bisa memahami, mungkin saja itu adalah ulah orang per orang," lanjut Akbar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua kader Partai Golkar sebagai tersangka. Mereka adalah anggota Komisi II DPR dari Golkar Chairun Nisa dan adik Gubernur Banten Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Keduanya jadi tersangka kasus sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) di Mahkamah Konstitusi.

No comments:

Post a Comment