Thursday, September 19, 2013

Anggota DPR Bantah Transaksi di Toilet dengan Calon Hakim Agung


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III Bahruddin Nashori membantah menerima sesuatu dari calon hakim agung Sudrajad Dimyati, Rabu (18/9/2013). Ia menegaskan, pertemuannya dengan Sudrajad di toilet Gedung DPR hanyalah sebuah kebetulan dan tak ada perbincangan khusus di dalamnya.

Saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Bahruddin menyampaikan bahwa dirinya tak hadir mengikuti uji kelayakan dan uji kepatutan calon hakim agung pada sesi pertama karena terlambat hadir. Ia pun meminta Otong Abdurrahman untuk mewakilinya pada sesi pertama, dan Bahruddin akan hadir pada sesi berikutnya bergantian dengan Otong. Bahruddin dan Otong sama-sama berasal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan duduk sebagai anggota Komisi III DPR.

"Saya izin enggak ikut (rapat) yang pagi karena telat, terus saya ke toilet karena mau pipis, tiba-tiba dia (Sudrajad) ada di depan saya. Saya berharap ada CCTV," kata Bahruddin kepada para wartawan.
KOMPAS.com/Indra Akuntono Calon Hakim Agung Sudrajad Dimyati

Setelah itu, lanjutnya, ia mengeluarkan secarik kertas berisi daftar nama calon hakim agung. Kepada Sudrajad, ia menanyakan mengenai calon hakim agung yang berasal dari nonkarier. Saat menunjukkan kertas tersebut, kata Bahruddin, tak ada perpindahan barang. Bahkan dia mengaku jika Sudrajad tak menyentuh kertas yang disodorkannya.

"Untungnya ini (kertas) enggak disentuh. Cuma lihat saja, jadi enggak ada perpindahan barang. Jadi kalau diberitakan menerima sesuatu berarti kan ada perpindahan barang. Demi Tuhan saya enggak menerima apa pun," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika menyatakan, pihaknya perlu memberi keterangan pers karena kabar mengenai pertemuan salah seorang anggotanya dengan salah satu calon hakim agung berpotensi menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Atas dasar itu, setelah menggelar rapat internal, akhirnya Komisi III sepakat memberi keterangan resmi dan menunda uji kelayakan serta uji kepatutan calon hakim agung yang telah dijadwalkan pada malam hari ini.

"Ini hal serius, karena terkait marwah Komisi III, bisa saja nanti kita dianggap melakukan hal sama. Sekarang kita panggil untuk memberikan penjelasan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di Komisi III DPR, Jakarta, diwarnai sejumlah pertanyaan, Rabu (18/9/2013). Selain pertemuan di ruang rapat Komisi III, diduga ada pertemuan khusus di toilet antara salah satu calon hakim agung dan salah seorang anggota Komisi III DPR. (baca: Tes Calon Hakim Agung dan Pertanyaan Seputar Pertemuan di Toilet)

No comments:

Post a Comment