Dari catatan IPW, sejumlah kasus korupsi yang saat ini masih mandek diantaranya penanganan kasus dugaan korupsi alat kesehatan dan pelat nomor kendaraan bermotor yg diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi Polri. Di samping itu, selama menjabat sebagai Kabareskrim Polri, Sutarman juga dinilai kurang memaksimalkan kinerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
"Belum lagi hubungan Sutarman dengan KPK, akibat ia mencoba pasang badan dalam kasus simulator SIM. Tentu saja hal ini akan menjadi kendala dalambhubungan dua lembaga ini ke depan," katanya dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Minggu (29/9/2013).
Neta pun mengaku pesimis bahwa Sutarman dapat menyelesaikan semua persoalan korupsi yang ada. Hal itu dilihat dari masa tugas Sutarman yang hanya akan menjabat selama 21 bulan saja jika terpilih menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Timur Pradopo.
"Padahal masalah serius Polri saat ini adalah soal KKN. Ini makin meyakinkan tatkala bulan lalu KPK mengungkapkan bahwa Polri sbg lembaga terkorup di negeri ini," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyayangkan sikap DPR yang seolah telah satu suara mendukung Sutarman menjadi Kapolri yang baru. Padahal, Sutarman masih harus menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan sebelum dinyatakan lulus.
No comments:
Post a Comment